Open the door, please...
(A piece of cake)
-----
"문 좀 열어봐"
어딘가에서 들린다.
"나 여기 왔잖아"
또 들려! 3년전 헤어줬던 그남자 목소리가 들려. 그 남자의 목소리...
"너 아직 여기 사는게 알아"
그만해!! 제발 그만!! 왜 자꾸 이상한것만 들렸지. 그남자의 얼굴만 충분히 내 속에서 자꾸 나타났어 이제 목소리 까지....
"왜 소릴 지르니?"
문을 열었다. 누군가가 문 앞에서 서 있다.
"잘 지내?"
숨이 몸추고 눈물이 흘린다, 흘려 또 흘린다.
"넌 왜 울어?"
그 사람은 아직 그대로..바보. 눈치없이. 어떻게 3년동안 날 보렸고 지금 한마디가 잘 지내냐고.
"날...안반갑구나...?"
"바보..!!"
"..."
"난 널 바보란줄 아는데... 이렇게 바보라니..."
그 남자를 내 흔들리는 손으로 때렸어. 버렸던 마음 만큼 계속 때린다.
"너도 알지... 눈 앞에 서 있는 여자가 울면서 나 어떻게 똑똑해야 하나?"
"바보 ㅠ 나 얼마나 기다리는줄 알아 멍충아"
"..."
"ㅠㅠ 넌.."
내 힘빠지는 몸 그 남자의 품 안으로 들어버렸다. 살며시 날 안아준고 목소리 꺼진 만큼 낮춘다.
"밥이나 좀 먹어라... 말라서"
"자기 얼굴보고 말해... 어떨게 사람이 너무 말라서 뼈만 남아!!"
"미안하다"
"..."
"그리고 고맙다...문 열어줘서"
=======
"Tolong bukakan pintu."
Aku mendengar suara itu entah dari mana.
"Aku sudah datang ke sini."
Aku mendengarnya lagi! Suara yang baru terdengar lagi sejak 3 tahun lalu kami berpisah. Suara orang itu.
"Aku tahu kau masih tinggal di sini."
Cukup!!
Hentikan!! Kenapa akhir-akhir ini aku sering mendengar hal aneh. Sudah
cukup wajah orang itu yang tiba-tiba muncul di kepalaku. Sekarang sampai
suaranya pun...
"Kenapa kau malah berteriak?"
Pintu terbuka. Seseorang berdiri di depan pintu.
"Apa kabar?"
Nafasku terhenti. Air mataku mengalir, mengalir lagi, dan terus mengalir.
"Kenapa kau menangis?"
Orang
itu masih seperti dulu. Bodoh. Tidak peka. Bagaimana bisa ia hanya
bilang apa kabar setelah tiga tahun membiarkanku sekarat.
"Hey... kau tidak senang bertemu denganku?"
"Bodoh..!!"
"..."
"Aku tahu kau bodoh tapi...aku tak tahu kau sebodoh itu."
Aku memukulnya dengan tanganku yang bergetar. Terus memukulnya sekuat yang kubisa.
"Kau tahu, aku tidak bisa menjadi pintar jika gadis di depanku menangis?"
"Bodoh!! hiks... Kau tau berapa lama aku menunggumu dasar bodoh"
"..."
"hiks...hiks... Kau..."
Aku menyerahkan tubuh lemahku dalam pelukannya. Ia memelukku lembut. Suaranya perlahan lirih...
"Makanlah sedikit...kau begitu kurus"
"Lihat siapa yang bicara! Kau hanya tinggal tulang saja!!"
"Maaf.."
"..."
"Dan terima kasih telah membukakan pintu."
문열어봐.끝.