The
SUN
Sama seperti halnya matahari, satu dari jutaan bintang-bintang yang ada di jaga raya. Ia memiliki pesona yang memancar dari dirinya, pesona sinaran yang dihasilkan oleh dirinya sendiri. Meski bukan pancaran yang terkuat, tapi ia adalah yang terdekat dengan bumi.
Aku adalah penduduk bumi yang mencintai benda angkasa bersinar. Dan karena aku penduduk bumi, maka aku mencintai matahari, bintang bersinar yang paling dekat denganku. Tapi apakah kau tahu rasanya? Ia sangat dekat denganku, tapi aku tak bisa menggapainya. Seakan tempatku berdiri merupakan titik terdekat antara aku dan dia, sang matahari. Dan kau tahu lagi? Aku juga satu dari jutaan penduduk bumi yang mencintainya, mencintai sang matahari.
Pic: Taeyang, Sandara Park
Perumpamaan sederhana antara seorang biasa yang mengagumi sosok yang terkenal di mata orang banyak, antara seorang makhluk lemah dengan sumber kekuatan yang memberinya energi, atau antara seorang fan dengan biasnya.
Sesosok bias yang menjadi pusat 'tatasurya' kehidupannya, sesosok ultimate-bias sang pemberi kekuatan yang paling dekat diantara bias-bias yang lain, walaupun ia bukanlah seseorang yang paling bersinar di jagad raya. Tapi faktor paling-dekat lah yang menjadi poin penting dan menjadikannya paling bersinar.
Seperti halnya penduduk bumi yang membutuhkan matahari sebagai sumber energi, sesosok bias adalah separuh jiwa para fans nya. Bias kita adalah orang yang menerima banyak cinta, bukan hanya dari seorang fan, tapi berratus-ratus atau bahkan berjuta-juta fans, dan kita hanya satu dari sekian juta fans. Seperti seorang manusia di antara penduduk bumi.
0 Comments